Mantan Menteri Kesehatan, DR. Dr. Siti Fadillah Supari yang hadir dalam acara tersebut sebagai keynote speaker mengatakan bahwa gerakan Zionisme sudah sedemikian menggurita sehingga banyak masyarakat yang tidak sadar bahwa mereka sudah berada di bawah kendali kaum Zionis yang bertujuan untuk menguasai dunia dengan cara melakukan berbagai konspirasi termasuk di bidang kesehatan.
Mantan menteri yang pernah menghebohkan dengan bukunya berjudul "Saatnya Dunia Berubah. David Versus Goliath: Membaca Indonesia dalam Kancah Konspirasi Global" mengingatkan masyarakat Indonesia untuk tidak melihat Zionisme hanya sekedar simbol anti-Islam karena target gerakan Zionisme sebenarnya adalah seluruh umat manusia.
"Jika kita melihat Zionisme hanya sebagai simbol, kita akan terkecoh bahwa gerakan itu hanya ingin menyerang Islam. Karena gerakan ini sudah menggurita dan sasarannya adalah seluruh manusia, bukan hanya umat Islam," kata Siti Fadillah.
"Zionisme ada di sekeliling kita. Mulai dari sistem pendidikan, ekonomi, kesehatan dan yang secara halus ditanamkan dengan dengan dalih reformasi di berbagai bidang. Jika masyarakat enggak mengkaji masalah-masalah Zionisme, tanpa sadar kita akan diperdaya dan dipecundangi," sambung Siti.
baca selengkapnya ........
Rabu, 28 Juli 2010
2 Tahun Penjara Karena Menarik Cadar Muslimah di Skotlandia
GLASGOW (voa-islam.com): Pengadilan Skotlandia memvonis dua tahun penjara ke atas seorang pemuda yang berusia 26 tahun, karena melepas cadar dari muka seorang mahasiswi Arab Saudi yang sedang melakukan perjalanan di jalan di kota Glasgow.
William Becky dihadapan pengadilan,mengaku bertanggung jawab atas pelecehan rasis yang terjadi pada tanggal 27 April, menurut laporan media pada hari Selasa 27/07/2010.
Pengadilan menyebut tindakan Becky sebagai tindakan yang "tercela dan memalukan" perlu dicatat bahwa sebelumnya dia pernah dihukum beberapa kali karena kejahatan pelanggaran rasis. Saat menjatuhkan vonis, hakim mengatakan kepada terdakwa: "Anda seorang yang suka melakukan kejahatan rasisme dan anda tahu persis bahwa menyerang wanita muslimah merupakan pelanggaran".
Gadis tersebut Anwar Qahtani, yang berusia 26 tahun, datang ke Skotlandia untuk mengambil study Master, Becky menyerangnya ketika dia menuju ke stasiun kereta api pusat di Glasgow.
Pelaku telah terbukti bersalah melalui kamera pengintai publik CCTV, yang mengungkapkan tindakannya menarik cadar Qahtani ketika lampu-lampu stasiun utama Metro dipadamkan.
Undang-undang Skotlandia tidak melarang pemakaian burqa sejauh ini, tetapi pemerintah sedang mempertimbangkan RUU untuk melarangnya yang saat ini sedang digulirkan di parlemen.
William Becky dihadapan pengadilan,mengaku bertanggung jawab atas pelecehan rasis yang terjadi pada tanggal 27 April, menurut laporan media pada hari Selasa 27/07/2010.
Pengadilan menyebut tindakan Becky sebagai tindakan yang "tercela dan memalukan" perlu dicatat bahwa sebelumnya dia pernah dihukum beberapa kali karena kejahatan pelanggaran rasis. Saat menjatuhkan vonis, hakim mengatakan kepada terdakwa: "Anda seorang yang suka melakukan kejahatan rasisme dan anda tahu persis bahwa menyerang wanita muslimah merupakan pelanggaran".
Gadis tersebut Anwar Qahtani, yang berusia 26 tahun, datang ke Skotlandia untuk mengambil study Master, Becky menyerangnya ketika dia menuju ke stasiun kereta api pusat di Glasgow.
Pelaku telah terbukti bersalah melalui kamera pengintai publik CCTV, yang mengungkapkan tindakannya menarik cadar Qahtani ketika lampu-lampu stasiun utama Metro dipadamkan.
Undang-undang Skotlandia tidak melarang pemakaian burqa sejauh ini, tetapi pemerintah sedang mempertimbangkan RUU untuk melarangnya yang saat ini sedang digulirkan di parlemen.
Langganan:
Postingan (Atom)