Rabu, 28 Mei 2008

Kepala Sekolahku seorang Pemulung


Mahmud adalah Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Tsafinatul Husnah di Jalan Bambu Larangan RT 03 RW 05 Cengkareng Barat, Jakarta Barat. Memulung barang bekas merupakan usaha sampingan. Gajinya sebagai guru yang hanya Rp 500 ribu jelas tak mencukupi untuk hidup bersama istri dan ketiga anaknya. "Semakin meningkatnya kebutuhan rumah tangga, “ kata lelaki 46 tahun ini. “Kalau dari gaji kita, berapalah? Mana mungkin anak saya bisa sekolah."

Mahmud menjual hasil memulung barang-barang bekas itu pada seorang penampung. Botol plastik dihargai Rp 3 ribu per kilogram. Mainan plastik laku Rp 5 ribu per kilogram. Dalam seminggu Mahmud dan istrinya, Jumiarti, dapat mengantongi Rp 200.000 dari memulung. “Kalau anak sedang libur, saya bekerja sama anak saya," tambahnya.

Alumnus Jurusan Matematika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jakarta ini tak jarang bertemu murid-muridnya dan para guru lain saat memulung. Namun Mahmud tak pernah malu atas pekerjaan sampingannya ini. “Selama pekerjaan yang kita lakukan tidak menyimpang dan tidak mengganggu tugas pokok kita, kenapa harus malu?" tegas pria bertinggi 160 centimeter ini.

baca selanjutnya di:
http://www.vhrmedia.net/home/index.php?id=view&aid=4722&lang

Tidak ada komentar: